Iklan

Thursday, April 14, 2016

Mengenal hama daun pada albasia / sengon laut

Albasia atau kita kenal dengan nama sengon merupakan jenis tanaman kitir taun. Artinya tanaman yang dapat dipanen hasil kayunya dalam jangka waktu tahunan.
Pada umumnya sengon dipanen / ditebang pada umur pohon kisaran 4-6 tahun. Sengon ditebang untuk dimanfaatkan kayunya baik untuk bahan tripleks atau sebagai kayu material bangunan seperti kayu usuk, reng, papan, ram dan lain sebagainya.
Struktur serat yang baik, empuk tapi kuat, tahan lama Ini menjadikan sengon sebagai bahan kayu olahan yang banyak dibutuhkan oleh pabrik pengolahan kayu skala besar atau kecil dengan nilai ekonomis tinggi. Untuk area penyebaran sengon hampir rata terdapatdi seluruh wilayah Indonesia. Namun pemanfaatannya lebih banyak di wilayah pulau jawa. Hal ini disebabkan kebutuhan material kayu yang tinggi di Pulau jawa tidaklah sebanding dengan luas hutan yang dapat dikelola masyarakat untuk dimanfaatkan kayunya. Bisa kita lihat hampir wilayah hutan dipulau jawa hanya dikelola oleh perum PERHUTANI dan PTPN.
Ruang yang sempit dengan kepadatan penduduk yang terus meningkat serta tanpa adanya pemberian hak atas hutan untuk dikelola masyarakat sekitar dari pemerintah daerah maupun pusat membuat keterbatasan masyarakat tersebut berputar otak agar terus dapat melanjutkan hidupnya dengan cara mengelola kebun kecilnya dengan ditanami sengon sebagai alternatif hasil kebun yang jauh dari monopoli harga oleh tengkulak. Sehingga sengon di wilayah pulau jawa layak dipertimbangkan sebagai salah satu bentuk investasi masyarakat pedesaan. " Setidaknya nasib hasil dari sengon tidaklah seburuk nasib jagung, kopi, kapulaga dan lainnya " tutur salah satu masyarakat.
Dari tahun ke tahun semakin banyaknya kebutuhan akan material sengon ini membuat beberapa perusahaan pengolahan kayu mendatangkannya dari luar pulau jawa seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Akan tetapi harga yang murah menjadi faktor tidak tertariknya masyarakat luar jawa untuk menanamnya.
Nah pada artikel ini topik tentang mengenal hama daun pada albasia / sengon lebih saya utamakan ketimbang polemik yang terjadi diatas. Polemik diatas adalah tugas mereka mereka yang duduk kursi empuk pemerintahan. Dengan demikian doa doa masyarakat kecil ini dapat segera terjawab melalui mereka...
Hama daun pada sengon laut dari kajian yang saya lakukan berawal dari kupu-kupu cantik dibawah ini.

Hinggapnya kupu ini adalah untuk menempatkan telur yang nantinya akan menjadi ulat

Menjadi ulat ini

Ulat ini

Ulat ini

Ulat ini

Kemudian kembali lagi seperti ini

Untuk selanjutnya menjadi kupu-kupu kembali.
Siklus metamorfosis yang indah namun ini menjadi kendala bagi kita yang menanam albasia hingga daun dan pohon menjadi seperti ini


Dan seperti ini

Sudah barang tentu albasia akan tumbuh lambat, kerdil, atau mati. 
Tidak ada yang berkeinginan memerangi mahluk ciptaan-Nya karena kita yakin adanya semua tumbuhan dan hewan dialam ini adalah bermanfaat untuk manusia.
Jadi hal apa yang harus kita lakukan untuk menjauhkan hama tersebut?
1. Gunakan pestisida yang sifatnya ringan untuk hama. Terutama carilah pestisida yang hanya membuat kupu-kupu menjauh dari daun albasia. Seperti nyamuk dong dengan obat anti nyamuknya. Yup benar sekali. Dan semoga ada yang bisa membuat pestisida jenis ini.
2. Berilah pupuk cair yang mampu bekerja dari dalam pohon dengan melekatkan zat pahit pada daun dan batang muda yang sangat tidak disukai hama.
Demikian semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment